Diskusi 6, Pendidikan Agama
Islam :
Ilmu
Ilmu dari segi kebahasaan bermakna Penjelasan dari
akar katanya kejelasan.Bahasa Arab (Ilmu): -Mengetahui, Memahami.
Ilmu adalah pengetahuan yang
sudah diklasifikasikan, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasi yang
dapat menghasilkan kebenaran obyektif,serta sudah diuji kebenarannya dan dapat
juga diuji ulang secara ilmiah.
Menurut Dr.Abdul Rozzaq Nauval dalam bukunya “ Almuslimun wal ilmul hadits” yang
berdasarkan QS Arrohman : 33,sultan adalah ilmu pengetahuan dan kemampuan yang
canggih atau teknologi modern.QS Arrohman : 33 memberikan
isyarat kepada manusia bahwa mereka tidak mustahil menembus ruang angkasa,bila
ilmu pengetahuan dan kemampuan yang canggih atau teknologi modern memadai.
Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang
gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah
(scientific method) .
Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa
Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram
(hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek,
bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah
dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan,
adalah yang telah diharamkan syariah Islam.
Nabi saw. bersabda yang artinya :
“Mencari ilmu itu wajib atas
setiap muslim”.(HR. Ahamad dan Ibnu Majah)
Sumber ilmu menurut ajaran Islam :
1. Wahyu , yaitu sesuatu yang dibisikkan dan diilhamkan ke dalam
sukma serta isyarat cepat yang lebih cenderung dalam bentuk rahasia yang
disebut ayat Allah swt “Qur’aniyah”
2. Akal , yaitu suatu kesempurnaan manusia yang diberikan oleh Allah
swt untuk berpikir dan menganalisa semua yang ada dan wujud diatas dunia yang
disebut ayat Allah “Kauniyah”
•Hukum menuntut
ilmu
a. Fardhu Ain
Ilmu yang fardhu ain
1.
Aqidah ---> ilmu tauhid
2.
Syari’ah ---> ilmu fiqih
3.
Akhlaq ---> ilmu tasawuf
b. FardhuKifayah
1. Agama -ilmu tafsir, ilmu
usul fiqh, dan lain- lain
2. Umum-ilmu
computer, fisika, biologi, dan lain- lain
Dengan ilmu, manusia menjadi dekat dengan
Penciptanya dan terangkat derajatnya. Bahkan dengan lmu manusia dapat
mengetahui keutuhan dirinya. Allah berfirman dalam surat Az-Zumar : 9 yang
berbunyi :
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ
وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ .
Artinya : Katakanlah ! Apakah sama orang-orang yang
mengetahui (berilmu) dengan orang-orang yang tidak mengetahui (tidak berilmu)?
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
Kemudian pada surat Al-Mujadalah : 11, ditegaskan :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ
تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ
انشُزُوا فَانشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ
أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ .
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila
dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majelis, maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
Berdirilah kamu !, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antara kamu dan orang-orang yang dibneri ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Demikianlah betapa kuat dorongan al-Qur’an terhadap
penguasaan ilmu pengetahuan oleh umat manusia. Ilmu yang dikembangkan menurut
al-Qur’an mestinya ilmu yang membawa manfaat bagi kehidupan umat manusia secara
keseluruhan. Sedang teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan
penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Seni adalah merupakan
ekspresi ruhani dan budaya manusia yang mengandung nila-nilai keindahan. Ia
lahir dari dorongan sisi terdalam manusia yang menuju pada keindahan.Dorongan
tersebut merupakan naluri atau fitrah yang dianugerahkan Allah SWT. Allah
berfirman :
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ
اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ
الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ {30}
Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah)
agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Q.S. Ar-Rum:30).
Menurut M.Quraisy Syihab (199:385), adalah merupakan
satu hal yang mustahil, bila Allah yang menganugerahkan manusia potensi untuk
menikmati dan mengekspresikan keindahan, kemudian Dia sendiri melarangnya.
Bukankah Islam adalah agama fitrah ? Segala yang bertentangan dengan fitrah
ditolaknya, dan yang mendukung kesuciannya senantiasa ditopangnya.
Syarat-Syarat
Suatu Ilmu
Dari sisi filsafat, suatu pengetahuan dapat
dikategorikan sebagai ilmu apabila memenuhi tiga unsur pokok, yaitu:
1. Ontologi; yaitu suatu bidang studi memiliki
obyek studi yang jelas. Artinya bahwa suatu bidang studi harus dapat
didefinisikan, dapat diberi batasan, dapat diuraikan, tentang sifat-sifatnya
yang essensial. Inti ontologi adalah membahas hakikat suatu ilmu dan digunakan
sebagai dasar untuk memperoleh pengetahuan.
2. Epistemologi; yaitu suatu bidang studi hendaklah
memiliki metode kerja yang jelas. Apakah perwujudannya melalui metode deduktif
maupun induktif. Kedua meteode tersebut sebagai metode ilmiah untuk memproses
pengetahuan menjadi ilmu. Al-Qur’an banyak memberikan isyarat penggunaan metode
tersebut. Sebagaimana ketika manusia diperimntahkan Allah untuk memperhatikan
alam yang sangat luas, benda-benda langit, makhluk biologis, laut yang
terhampar, dsb. Hal ini dapat dicontohkan Firman Allah dalam al-Qur’an surat
Al-Ankabut : 41-43.
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ
أَوْلِيَاء كَمَثَلِ الْعَنكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ
لَبَيْتُ الْعَنكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ {41}
إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِ
مِن شَيْءٍ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ {42}
وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا
يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ {43}
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang mengambil
pelindung- pelindung selain Allah adalah seperti laba-Laba yang membuat rumah.
Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka
mengetahui. Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain
Allah. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan perumpamaan-perumpamaan
ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang
yang berilmu.
Aksiologi, yaitu bahwa suatu ilmu pengetahuan
hendaklah memiliki nilai guna bagi kehidupan manusia. Jika nilai guna tersebut
tida terdapat dalam suatu bidang studi, maka ilmu tersebut tidak dapat
dikategorikan sebagai ilmu, baru merupakan suatu pengetahuan. Dalam Islam
penerapan suatu ilmu hendaklah didasarkan pada etika (moral) Islam, agar secara
ilmiah tidak berat sebelah. Oleh karena itu pada dasarnya suatu ilmu memerlukan
basis iman, dan iman memerlukan landasan ilmu, kemudian keduanya akan bermuara
pada amal sholeh.
Keutamaan Orang
Yang Berilmu
Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi
dan mulia di sisi Allah dan masyarakat. Al-Quran menggelari golongan ini dengan
berbagai gelaran mulia dan terhormat yang menggambarkan kemuliaan dan
ketinggian kedudukan mereka di sisi Allah SWT dan makhluk-Nya. Mereka digelari
sebagai “al-Raasikhun fil Ilm” (Al Imran : 7), “Ulul al-Ilmi” (Al Imran : 18),
“Ulul al-Bab” (Al Imran : 190), “al-Basir” dan “as-Sami' “ (Hud : 24),
“al-A'limun” (al-A'nkabut : 43), “al-Ulama” (Fatir : 28), “al-Ahya' “ (Fatir :
35) dan berbagai nama baik dan gelar mulia lain.
Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT
berfirman: "Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia
(yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-
orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan
Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Dalam
ayat ini ditegaskan pada golongan orang berilmu bahwa mereka amat istimewa di
sisi Allah SWT . Mereka diangkat sejajar dengan para malaikat yang menjadi
saksi Keesaan Allah SWT.
Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat keras
terhadap kalangan yang menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana firman-Nya:
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan
berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami
menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan
dilaknati pula oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati." (Al-Baqarah:
159) Rasulullah saw juga bersabda: "Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu,
akan dikendali mulutnya oleh Allah pada hari kiamat dengan kendali dari api
neraka." (HR Ibnu Hibban di dalam kitab sahih beliau. Juga diriwayatkan
oleh Al-Hakim. Al Hakim dan adz-Dzahabi berpendapat bahwa hadits ini sahih) .
Jadi setiap orang yang berilmu harus mengamalkan ilmunya agar ilmu yang ia
peroleh dapat bermanfaat. Misalnya dengan cara mengajar atau mengamalkan
pengetahuanya untuk hal-hal yang bermanfaat.
Tanggung Jawab
Ilmuan Terhadap Alam
Manusia, sebagaimana makhluk lainnya, memiliki ketergantungan
terhadap alam. Namun, di sisi lain, manusia justru suka merusak alam. Bahkan
tak cukup merusak, juga menhancurkan hingga tak bersisa. Tiap sebentar kita
mendengar berita menyedihkan tentang kerusakan baru yang timbul pada sumber
air, gunung atau laut. Para ilmuwan mengumumkan ancaman meluasnya padang pasir,
semakin berkurangnya hutan, berkurangnya cadangan air minum, menipisnya sumber
energi alam, dan semakin punahnya berbagai jenis tumbuhan dan hewan.
Sayangnya, meski nyata terasa dampak akibat
kerusakan tersebut, sebagian besar manusia sulit menyadarinya. Mereka berdalih
apa yang mereka lakukan adalah demi kepentingan masa depan. Padahal yang
terjadi justru sebaliknya; tragedi masa depan itu sedang berjalan di depan
kita. Dan, kitalah sesungguhnya yang menjadi biang kerok dari tragedi masa
depan tersebut. Manusia telah diperingatkan Allah SWT dan Rasul-Nya agar jangan
melakukan kerusakan di bumi. Namun, manusia mengingkari peringatan tersebut
Allah SWT menggambarkan situasi ini dalam Al-Qur’an: “Dan bila dikatakan kepada
mereka, ‘Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi’, mereka menjawab,
‘Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (QS Al-Baqarah:11)
Allah SWT juga mengingatkan manusia: “Telah tampak kerusakan di darat dan di
laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar)’. Katakanlah, ‘Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah
orang-orang yang mempersekutukan (Allah).’’ (QS Ar-ruum: 41-42)
Pada masa sekarang pendidikan lingkungan menjadi
mutlak diperlukan. Tujuannya mengajarkan kepada masyarakat untuk menjaga jangan
sampai berbagai unsur lingkungan menjadi hancur, tercemar, atau rusak. Untuk
itu manusia sebagai khalifah di bumi dan sebagai ilmuwan harus bisa
melestarikan alam. Mungkin bisa dengan cara mengembangkan teknlogi ramah
lingkungan, teknologi daur ulang, dan harus bisa memanfaatkan sumber daya alam
dengan bijak.
Konsep ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu adalah pengetahuan yang
sudah diklasifikasikan, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasi yang
dapat menghasilkan kebenaran obyektif,serta sudah diuji kebenarannya dan dapat
juga diuji ulang secara ilmiah. Menurut Dr.Abdul Rozzaq Nauval dalam bukunya “ Almuslimun wal ilmul hadits” yang
berdasarkan QS Arrohman : 33,sultan adalah ilmu pengetahuan dan kemampuan yang
canggih atau teknologi modern.QS Arrohman : 33 memberikan
isyarat kepada manusia bahwa mereka tidak mustahil menembus ruang angkasa,bila
ilmu pengetahuan dan kemampuan yang canggih atau teknologi modern memadai.
Umat islam berhasil
mengembangkan ilmu pengetahuan itu pada abad pertemanan karena didorong oleh
Al-Qur’anul karim,dan sebetulnya umat islam sejak turunnya Al-Qur’an pertama
kali sudah dianjurkan untuk belajar dan juga untuk memakmurkan bumi ini dengan
cara meneliti dan sekaligus menjelajahi ruang angkasa demi kepentingan hidup
umat manusia itu sendiri. Al-Qur’an memang tidak memberikan petunjuk secara
jelas dan rinci untuk hal ini namun Al-Qur’an memberikan modal dasar kepadanya
berupa akal dan pikiran serta sarana mentah untuk digali, dikaji, dan diolah
sehingga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia pada umumnya.
Teknologi modern merupakan penerapan praktis ilmu pengetahuan
Teknologi bersifat netral
artinya bahwa teknologi dapat digunakan untuk pemanfaatan sebesar-besarnya atau
bisa juga digunakan untuk kehancuran dalam semua segi kehidupan umat manusia.
Al Ghozali mengatakan bahwa barang siapa berilmu, mau mempraktekkan dan
membimbing manusia dengan ilmunya bagaikan matahari. Selain menerangi dirinya
juga menerangi orang lain dan bagaikan minyak kasturi yang harum yang menyebarkan
keharumannya kepada orang lain yang berpapasan dengannya.
Allah yang maha kuasa lagi maha
menentukan segala sesuatu mengajarkan manusia agar memperhatikan burung-burung
yang sedang berada diangkasa, bahkan allah jiga bertanya siapa yang mengajarkan
burung itu terbang mengembangkan sayapnya dan siapakah yang menciptakan burung
itu dengan bentuk tertentu sehingga mampu terbang dan tidak jatuh ke bumi.
Firman allah Qs almulk : 19 bahwa tentu tidak mustahil bagi manusia untuk bisa
terbang apabila di lengkapi dengan alat sebab akal manusia yang akhirnya mampu
menciptakan dan membut pesawat udara dan alat lain yang dapat menerbangkan
dirinya sendiri dan juga benda-benda berat di ruang angkasa.
Hakikat ilmu bukanlah sekedar
pengetahuan atau kepandaian dan juga penerapan yang dapat dapat di pakai untuk memperoleh sesuatui tetapi merupakan
cahaya dan nur illahiyah yang dapat menerangi jiwa untuk
berbuat dan bertingkah laku yang baik sehingga menjadi masalah dan tidak ada
perbedaan antara ilmu umum dan ilmu agama karena selama semuanya menuju kepad
iman dsan taqwa kepada allah SWT.
Tanggung jawab terhadap manusia
kewajiban manusia menjaga alam dari kerusakan dan fasad.
Al Qur’an memerintahkan kepada
semua umat islam untuk memperhatikan semua dengan seksama agar dapat mengakui
bahwa penciptanya dapat membangkitkan manusia kembali pada asal mulanya, dengan
melalui perenungan terhadap fenomena nature, diharapkan dapat menyadakan
manusia akan kemahakuasaan sang penviptanya seperti dalam Qs yasin : 78-79.
Orang yang ingkar supaya memperhatikan tand-tand kebesaran Allah yang
bertebaran di langit dan dibumi agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran bersama umat manusia bukan untuk dirusak.
kerusakan alam sebab perbuatan manusia
fungsi utama manusia :
1.
hamba Allah adalah ketaatan, ketundukan dan kepatuhan manusia
kepada kebenaran dan keadilan Allah SWT
2.
khalifah di bumi adalah manusia mempunyai tanggung jawab untk
menjaga keseimbangan alam dan lingkungan tempat mereka bertempat tinggal.
Berdasarkan Qs.ArRum : 41 – 42, perintah Alquran untuk meneliti dan mengkaji tentang
kerusakan tersebut disebabkan penduduknya kufur dan tidak dapat mensyukuri
nikmat yang diberikan oleh Allah kepadanya, untuk itulah bersyukur hukumnya
wajib. Untuk mengurangi dan menghindari dari kerusakan yang merajalela dimuka
bumi dan di laut itu, hendaklah manusia berpegang kepada ajaran Allah dan agar
kembali kepada tuntutan agama yang benar yaitu ajaran islam yang sempurna fungsi
dan kemanfaatannya bagi kehidupan dan kelestarian alam ini sehingga selamat dan
sejahtera baik didunia maupun akhiratnya.
Berdasarkan Hr.Muslim, kita
mengetahui begitu besar pahala orang yang membuat teladan yang baik dan betapa
besar dosa orang yang menjadi contoh kejahatan maka kita hendaknya berusaha
sekuat tenaga untuk berbuat baik yang sekiranya bermanfaat bagi masyarakat
banyak dan hindari perbuatan jahat yang merugikan diri sendiri maupun
masyarakat pada umumnya.
Agama dan Seni
Pengertian seni dan aplikasinya
Pengertian seni
Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di
pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata
seni berasal dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/
Ketulusan jiwa”. Namun menurut kajian ilimu di Eropa mengatakan “ART”
(artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah
kegiatan. Seni dalam islam adalah penciptaan bentuk – bentuk yang mengandung
nilai estetika terpadu dengan nilai estetika islam atau akhlaqul karimah (aspek
kehidupan yang harus tunduk pada syari’at Allah serta tidak menimbulkan
madorot, kerusakan dan merugikan orang lain.
`Pandangan Islam
tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan menjadi salah
satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui
kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia memandang seluruh jagat raya dengan
segala keserasian dan keindahannya. Allah berfirman: “Maka apakah mereka tidak
melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan
menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-retak?” [QS 50: 6].
Aplikasi dan perbedaan antara seni barat dan seni islam
Seni rupa islam mencerminkan
nilai – nilai yang membungkus dan bukan untuk melahirkan ego atau watak
individu sedangkan seni Eropa kebalikan dari seni rupa Islam. Sehingga dalam
seni islam hak seseorang tercermin dalam wujud keadaan yang tidak terbelah dan
mengandung kelahiran nilai yang menyatu padukan, yang mengarahkan pada gambaran
nilai Islam akan menuju kepada Alla yang Esa.
Agama dan tanggung jawabnya.
Manfaat ikut serta dalam bidang
penciptaan seni :
a. Mengubah dan menyesuaikan menurut pandangan islam terhadap alam
dan sekitarnya.
b. Menyumbang menciptakan karya seni asli dari mereka sendiri.
Ciri – ciri bidang seni islam :
a. Memiliki dasar kuat dengan kesenian arab dan kebudayaan yang
terdapat dikawasan Asia Barat
b. Mewujudkan bentuk seni budaya yang mempunyai nilai dan sifat yang
khusus
c. Dapat mewakili sebuah negeri atau bangsa dari berbagai kebudayaan
yang mempunyai kepercayaan dalam mewujudkan sifat jalinan batin tersendiri
Sehingga islam beranggapan bahwa seni adalah keindahan dan keindahan merupakan
wujud syukur umatnya terhadap sang khaliq serta merupakan implementasi dari
taqqarub dan mendekatkan diri kepada Allah pencipta alam semesta ini.
Tanggung jawab islam tentang
seni :
1. Al Qur’an yang mengandung nilai kesusastraan dapat terkuak isinya
2. Seni suara yang dipelajari dapat berkembang
3. Tulisan indah dari ayat – ayat Al Qur’an, Al Hadits maupun kata
hikmah dapat di ekspresikan dalam berbagai bentuk tulisan dan alat untuk
menulisnya.
4. Seni arsitektur dapat digunakan dalam berbagai bentuk bangunan
misalnya masjid.
Ciri bangunan Islam :
1. Ada kesatuan dalam seni bangun
2. Ada pengaruh bangunan dari pusat Islam
3. Ada satu cara hidup dan Al – Din Al – Hayat bukan satu agama
Ciri Islam yang mempunyai
Tauhidullah yang konsepnya mentauhidkan Allah :
1. Manusia adalah hamba Allah dengan rela meng-Esakan dan
mentauhidkan Allah.
2. Allah satu – satunya zat yang memiliki segala ruang dan ciptaan.
Integrasi Iman,
Ilmu, dan Ipteks
Pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang
terintegrasi ke dalam sauatu sistem yang disebut dengan dienul Islam.
Didalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu aqidah, syari’ah dan akhlaq dan
atau dengan kata lain iman, ilmu dan amal.
Sebagaimana digambarkan dalam
Al-Quran yang artinya :
“Tidakkah kamu perhatikan Allah
telah membuat perumpamaan kalimat yg baik(Dinul Islam) seperti sebatang pohon
yg baik,akarnya kokoh(menghujam ke bumi) dan cabangnya menjulang ke langit.
Pohon itu mengeluarkan buahnya setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah
membuat perumpamaan – perumpamaan itu agar manusia selalu ingat" ( QS : 14
;24-25).
Ayat diatas
mengindentikkan bahwa Iman adalah akar, Ilmu adalah pohon yg
mengeluarkan dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan.SedangkanAmal ibarat
buah dari pohon itu identik dengan teknologi dan seni. Ipteks dikembangkan
diatas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal saleh bukan kerusakan
alam.
Islam adalah agama wahyu yang
mengatur sistem kehidupan yang paripurna. Keparipurnaannya terletak pada tiga
aspek yaitu : aspek Aqidah, aspek ibadah dan aspek akhlak. Meskipun diakui
aspek pertama sangat menentukan,tanpaintegritas kedua aspek berikutnya dalam perilaku
kehidupan muslim, maka makna realitas kesempurnaan Islam menjadi kurang utuh,
bahkan diduga keras akan mengakibatkan degradasi keimanan pada diri muslim,
sebab eksistensi prilaku lahiriyah seseorang muslim adalah perlambang batinnya.
Keutuhan ketiga aspek tersebut
dalam pribadi Muslim sekaligus merealisasikan tujuan Islam sebagai agama
pembawa kedamaian, ketentraman dan keselamatan. Sebaliknya pengabaian salah
satu aspek akan mengakibatkan kerusakan dan kehancuran
Korelasi antara iman, ilmu dan amal
Dalam sejarah kehidupan
manusia, Allah swt memberikan kehidupan yang sejahtera, bahagia, dan damai
kepada semua orang yang mau melakukan amal kebaikan yang dibarengi dengan iman,
dengan yakin dan ikhlas karena Allah swt semata (QS. At – Thalaq : ayat 2 – 3
).Perbuatan pahit seseorang tidak akan bernilai amal sholeh manakala perbuatan
tersebut tidak dibangun diatas nilai iman dan takwa, sehingga dalam pemikiran
Islam perbuatan manusia harus berlandaskan iman dan pengetahuan tentang
pelaksanaan perbuatan.
Hubungan sinergi antara iman, ilmu dan amal dalam kehidupan.
Sumber pokok ilmu pengetahuan
menurut Islam adalah wahyu dan akal yang keduanya tidak boleh dipertentangkan
karena manusia diberi kebebasan dengan mengembangkan akalnya dengan catatan
dalam pengembangan tersebut tetap, terikat dengan wahyu dan tidak akan
bertentangan dengan syariat Islam. Sehingga ilmu pengetahuan dibagi menjadi 2
bagian besar yaitu ilmu yang bersifat abadi yang tingkat kebenarannya bersifat
mutlak dan ilmu yang bersifat perolehan yang tingkat kebenarannya bersifat
nisbi. Menuntut ilmu pengetahuan dan mendalami ilmu agama bertujuan untuk
mencerdaskan umat dan mengembangkan agama islam agar dapat disebarluaskan dan
dipahami oleh segala lapisan masyarakat wajib hukumnya.Tiga macam kewajiban ilmu pengetahuan bagi orang mukmin:
1.
Menurut ilmu pengetahuan walaupun sampai ke negeri jauh dimulai
dari ayunan sampai masuk ke liang lahat
2.
Mengamalkannya
3.
Mengajarkan kepada orang lain tanpa pilih kasih
Kewajiban menuntut ilmu
pengetahuan yanbg ditekankan adalah dalam bidang agama,karena agama merupakan
sistem hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.Allah juga memberikan tuntunan agar motifasi dan niat belajar serta
menuntut ilmu itu hanya semata-mata karena Allah SWT.Seperti di QS Al-Alaq:1-5.
Alasan mencari ilmu yang motifasinya harus wajib karena Allah SWT :
1.
Karena ilmu yang dicari itu bermanfaat baik di dunia maupun di
akherat
2.
Ada kesungguhan bagi yang menuntutnya karena dorongannya hanya
satu yaitu perintah Allah SWT
3.
Tidak akan kecewa berat apabila tujuannya tidak tercapai karena
semuanya telah diatur oleh Allah yang maha Bijaksana.
Menurut HR.Al-Baihaqi,”Betapa wajib dan pentingnya hubungan sinerki antara iman,ilmu,dan amal
perbuatan,sehingga mencari ilmu dalam kondisi apapun
dalam orang mukmin merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa diabaikan serta
dalam mengamalkannya yang dilandasi iman karena Allah SWT.
Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www , SmsQQ , com
BalasHapusKeunggulan dari smsqq adalah
*Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
*Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
*Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
*Bonus Setiap Hari Dibagikan
*Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
*Bonus referral 10% + 10%
*Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
*Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )
Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66
Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
bosku minat daftar langsung aja bosku^^