Minggu, 31 Juli 2016

Tugas Pertama Pemasaran Strategik (EKMA4475).


Soalnya :


1. Bagaimana perencanaan strategis dilaksanakan pada tingkat yang berbeda dalam organisasi?
Jawabannya :

Menurut saya, perencanaan strategis dilaksanakan pada tingkat yang berbeda dalam organisasi, bisa : membuat organisasi menjadi lebih baik daripada sebelumnya, karena banyak menemukan ide – ide yang berbeda dalam perencanaan strategis, dengan itu seluruh yang ada dalam organisasi itu, bisa memilih ide yang paling bagus dan cocok untuk perencanaan strategis dalam organisasi. Tapi berbeda kalau permasalahannya; perencanaan strategis yang berbeda – berbeda idenya dilaksanakan dalam organisasi mengakibatkan organisasi kacau, dan bahkan hancur.
  

2. Apa yang dimaksud dengan strategi posisi merek (brand positiniong) dan apa manfaatnya? Jelaskan dan berikan uraian contoh penerapannya pada perusahaan yang Anda kenal!
Jawabannya :

Yang dimaksud dengan strategi posisi merek atau brand positiniong, adalah : tempat produk yang : berbeda, jelas, dan bernilai lebih secara relatif dibanding, dibenak konsumen.

Manfaat strategi posisi merek atau brand positiniong, yaitu : Supaya produk laris, karena dengan melakukan strategi posisi merek atau brand positiniong, konsumen atau masyarakat mengira produk ini terkenal dan menarik hati  masyarakat untuk membeli produk yang bersakutan .

Contoh penerapan strategi posisi merek atau brand positiniong pada perusahaan yang saya kenal, yaitu :  Penerapan strategi posisi merek yang dilakukan oleh pt. heinz abc, yang hampir memberi merek produknya semua dengan nama abc, seperti : 1. sirup abc, 2. kecap abc, 3. sambal abc, 4. sarden abc, 5. terasi abc 6. Abc sari kacang hijau, 7. abc sari kecedai, 8. abc sari asam jawa, 9. abc juice, 10. abc minuman krisantemum, 10. kopi abc, 11. dan lain – lainnya yang terkait.



3. Apa bedanya perusahaan yang melakukan segmentasi dan yang tidak melakukan segmentasi? Dan bagaimana kriteria segmen yang baik untuk dimasuki?
Jawabannya :

Bedanya perusahaan yang melakukan segmentasi dengan perusahaan yang tidak melakukan segmentasi :

Bagi perusahaan yang melakukan segmentasi :
Perusahaan melakukan segmentasi, karena : kondisi, keadaan, dan situasi yang mempengaruhi atau mendorong perusahaan melakukan segmentasi.

Dampak perusahaan yang melakukan segmentasi, yaitu : 1.    Bisa meningkatkan keuntungan perusahaan, karena dengan segmentasi  :  1. alokasi sumberdaya pemasaran yang lebih efisien karena perusahaan memilih pasar yang lebih baik,  2. lebih memahami kebutuhan dan keinginan pasar (konsumen) 3. lebih memahami situasi persaingan.

Sedangkan perusahaan yang tidak melakukan segmentasi :
Perusahaan yang tidak melakukan segmentasi, karena : faktor kondisi, keadaan, dan situasi yang tidak mempengaruhi perusahaan untuk melakukan segmentasi.

Dampak perusahaan yang tidak melakukan segmentasi, yaitu : 1.    Tidak meningkatkan keuntungan perusahaan, karena : 1. perusahaan tidak tau alokasi sumberdaya pemasaran yang lebih efisien 2. tidak memahami kebutuhan dan keinginan pasar atau konsumen  3. tidak memahami situasi dalam bersaing.

Kriteria segmen yang baik untuk dimasuki, ialah : ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan suatu.
Jadi, kriteria segmen yang baik untuk dimasuki, yaitu :
1.    Ukuran dan pertumbuhan segmen.
2.    Daya tarik segmen.
3.    Sasaran dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.


4. Jelaskan perbedaan undifferentiated marketing, differentiated marketing dan concentrated marketing. Berikan contoh masing – masing strategi tersebut!
Jawabannya :

Perbedaan undifferentiated marketing, differentiated marketing dan concentrated marketing, ialah sebagai berikut :

1.  Undifferentiated Marketing Strategy.
Perusahaan hanya membuat satu paket bauran pemasaran untuk seluruh pasar. Perusahaan mengabaikan perbedaan setiap segmen, bahkan memperlakukan semua segmen sebagai satu pasar. Fokus perhatian diarahkan untuk menyamakan semua segmen. Dengan kata lain, perusahaan memanfaatkan perilaku yang bersifat umum pada semua segmen.
Keuntungan strategi ini adalah biaya lebih rendah. Sebab, dengan menerapkan sistem produksi masal, biaya produksi, inventory, dan transportasi lebih rendah. Karena hanya ada satu produk, biaya – biaya iklan, manajemen produk, dan riset pemasaran, juga dapat diperkecil. Kekurangan strategi ini : 1. tidak mungkin memuaskan seluruh pasar dengan hanya satu produk. Produk memang dapat memenuhi kebutuhan universal, tetapi kebutuhan spesifik terlewatkan. 2. dalam merumuskan bauran pemasaran, perusahaan menjadikan segmen paling besar sebagai patokan. Dalam segmen demikian, tingkat persaingan juga tinggi. Dalam jangka panjang, apabila persaingan meningkat terus, strategi ini tidak bisa lagi dipertahankan.

2. Differentiated Marketing Strategy.
Dengan strategi ini, perusahaan membuat beberapa bauran pemasaran yang ditujukan pada beberapa segmen. Karena ditujukan pada kebutuhan spesifik setiap segmen sasaran, dibanding undifferented marketing strategy, efektifitas bauran produk lebih tinggi. Dengan demikian, total penjualan juga berpotensi lebih tinggi. Namun, biaya yang dibutuhkan lebih besar karena produksi dan kegiatan pemasaran tidak lagi dilakukan secara masal. Karena perusahaan mengusung lebih dari satu bauran pemasaran, biaya – biaya iklan, riset pemasaran, dan manajemen produk juga lebih tinggi dibanding undifferented marketing strategy.

3.  Concentrated Marketing Strategy.
Strategi ini menarik kalau sumberdaya perusahaan terbatas. Kalau tidak mampu memasuki banyak segmen, perusahaan dapat memusatkan diri pada satu segmen saja. Dengan demikian, perusahaan dapat memahami kebutuhan pelanggan lebih baik. Namun, bergantung pada satu segmen saja memiliki resiko besar. Kalau pesaing lebih kuat melirik segmen kita dan berniat memasukinya, kita bisa kehilangan pasar. Sekali hilang, kelangsungan hidup perusahaan terancam karena hanya bertumpu pada satu segmen saja.

Jadi, perbedaan undifferentiated marketing, differentiated marketing dan concentrated marketing, yaitu : kalau undifferentiated marketing strategy : membuat satu paket bauran pemasaran untuk seluruh pasar. sedangkan differentiated marketing strategy : membuat beberapa bauran pemasaran yang ditujukan pada beberapa segmen. sedangkan yang terakhir concentrated marketing strategy : kalau sumberdaya perusahaan terbatas atau tidak mampu memasuki banyak segmen, perusahaan dapat memusatkan diri pada satu segmen saja.

Contoh dari masing – masing  strategi :
1.    Undifferentiated marketing, contohnya : hufagripp produk untuk obat anak, yang membuat satu paket bauran pemasaran untuk seluruh pasar. Dengan mengiklankan produk hufagripp yang berbeda – berbeda manfaatnya, dalam satu iklan.


2.    Differentiated marketing, contohnya : 1. perusahaan toyata, perusahaan yamaha, perusahaan honda,  yang membuat beberapa bauran pemasaran yang ditujukan pada beberapa segmen, seperti : dalam memasarkan produk perusahaan toyata, perusahaan yamaha, perusahaan honda,  mengelompokkan orang yang mau atau mampu membeli produknya. 

3.    Concentrated marketing, contohnya : 1. usaha pembuat garam.

Referensi :

Simamora, Bilson. Pemasaran Strategi. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar