Soal
:
1. APA HUBUNGAN KONGKRIT ANTARA TINGKAT INVESTASI DENGAN MOTIF
PERMINTAAN AKAN UANG (MOTIF TRANSAKSI, SPEKULASI, DAN BERJAGA-JAGA).
BUAT TULISAN SINGKAT MENGENAI PERMASALAHAN TERSEBUT DALAM FORMAT:
A4 Font TIMES NEW ROMAN 12
Jawabannya
:
Tingkat investasi dapat diartikan kenaikan penanaman
modal.Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian dan produksi
dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk
produksi yang akan datang barang produksi. Investasi adalah suatu komponen dari
PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Tingkat investasi juga bisa diartikan
kenaikan pembelian suatu produk tetapi untuk digunakan pada masa mendatang, investasi
biasanya dilakukan untuk tujuan menambah penghasilan seseorang. Dalam hal ini ,
pelaku investasi harus menyadari beberapa resiko, jika pelaku investasi
mengalami kegagalan. Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada
investasi non-residential dan investasi residential. Investasi adalah suatu
fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i).
Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar,
dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi
sebagaimana tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk
investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi
dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Permintaan
uang
Faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan uang :
1. Besar
kecilnya pembelanjaan negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.
2. Cepat
atau lambatnya laju peredaran uang. Kecepatan peredaran uang dipengaruhi
oleh faktor berikut:
a. Kebiasaan
pembayaran konsumen, apa tunai atau angsuran, sebab ini akan berpengaruh
terhadap jumlah uang yang diminta pada saat ini atau saat mendatang.
b. Frekuensi
pembayaran pendapatan.
c. Praktik-praktik
bank, hal ini berkaitan dengan keluar masuknya uang melalui bank.
d. Keadaan
psikologi masyarakat dalam menggunakan uangnya.
Permintaan Uang secara Total adalah, L = k
Y + f (r)
Hubungan antara tingkat
investasi dengan motif permintaan akan uang dalam hal ini, ada 3 motif
permintaan uang menurut Keynes, yaitu motif transaksi (transaction
motive), motif spekulasi (specualtive motive), dan motif berjaga-jaga
(precautionary motive) :
1) Tingkat
investasi dengan motif transaksi (transaction motive). Diera teknologi dan
globalisasi modern, uang merupakan alat yang digunakan untuk kegiatan
transaksi. Besarnya permintaan uang untuk transaksi tidak tergantung kepada
suku bunga melainkan tergantung pada pendapatan.
Mtr = m1 .Y
Mtr = Jumlah
uang diminta untuk transaksi dan jaga-jaga
m1 = factor
pembanding
Y = Pendapatan
nasional nominal
Kecenderungan untuk berinvestasi dengan motif
transaksi adalah ketika tingkat pendapatan yang mempengaruhi tingkat permintaan
akan uang tersebut berimbang, sehingga seorang dapat menggunakan sebagian dari
transaksi uang menjadi sebuah barang yang akan digunakan untuk masa yang akan
datang.misalnya, seorang telah memiliki pendapatan berupa uang, bila uang
tersebut digunakan untuk transaksi seperti pembelian saham atau tanah, maka
secara otomatis telah memiliki investasi untuk masa yang akan datang.
Namun, teori keynes hanya sampai pada titik
keinginan seseorang untuk memegang uang tunai dalam rangka melakukan transaksi
yang berupa kas (transaksi permintaan).
2) Tingkat
investasi dengan motif spekulasi (speculative motive). Keynes memperkenalkan
motif spekulasi sebagai tambahan motif memegang uang, yang dipegaruhi oleh suku
bunga sekarang dan masa depan. Uang dianggap alat penyimpan nilai yang lebih
baik daripada obligasi.
Msp = m2.i
Msp = jumlah uang yang dimita untuk membeli surat
berharga
i . =
suku buga di pasar
Spekulasi
berarti melakukan sesuatu tindakan atas dasar ramalan perubahan nilai harta
dimasa depan. Dalam sistem ekonomi modern dimana lembaga keuangan seperti bank
telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam roda ekonomi yang total
bertujuan untuk menarik keinginan masyarakat untuk menggunakan uangnya sebagai
kegiatan spekulasi, yaitu, seperti disimpan maupun membeli surat-surat berharga
seperti surat obligasi pemerintah, saham atau instrumen lainnya.Faktor yang
mempengaruhi besarnya permintaan uang dengan motif spekulasi adalah besarnya
suku bunga, dividen surat-surat berharga ataupun capital gain.
Hubungan kongkrit antara tingkat investasi dengan
motif spekulasi terlihat ketika seorang mempunyai keinginan untuk memegang uang
dan uang tersebut yang telah disiap untuk dimanfaatkan dalam setiap kesempatan
investasi. Dalam hal ini pelaku investasi menginginkan keuntungan tambahan dari
pendapatan berinvestasi yang mungkin akan timbul.
Permintaan spekulatif disebut permintaan untuk aset keuangan seperti
sekuritas, uang / mata uang asing, yang tidak dihasilkan oleh faktor
perdagangan atau pembiayaan (transaksi rill). Faktor spekulatif dalam
teori spekulasi adalah salah satu faktor penentu permintaan akan uang.
3) Tingkat
investasi dengan motif berjaga-jaga (precautionary motive), Motif
berjaga-jaga yaitu motif yang akan digunakan untuk menghadapi
ketidakpastian masa yang akan datang.Uang tunai dipegang karena adanya
ketidakpastian penerimaan dan pengeluaran pendapatan dimasa depan. Domain motif
berjaga-jaga sama dengan motif transaksi, tidak bergantung pada suku bunga
tetapi pada pendapatan.Saldo uang tunai untuk berjaga-jaga akan kecil apabila
ada kepastian pendapatan atau pendapatan
bisa diperoleh secara rutin misal tidak sering terlambat terima gaji. Berjaga-jaga
juga berarti berhati-hati dan dalam perekonomian, berjaga-jaga merupakan bentuk
untuk menghindari kebangkrutan/kemunduran/kefatalan dan berbagai kegagalan.
Jadi motif berjaga-jaga yakni motif untuk menghindari kegagalan dalam kegiatan
ekonomi dengan menggunakan cara spekulatif seperti menimbun atau menabung
pendapatan/kekayaan sipelaku ekonomi tersebut.
Uang selain sebagai alat berbagai transaksi dalam
kegiatan ekonomi, uang juga diminta oleh pelaku ekonomi untuk keperluan dimasa
mendatang yang sifatnya berjaga-jaga.Tingkat permintaan akan uang yang tinggi
untuk keperluan berjaga-jaga sangat berhubungan dengan tingkat pendapatan yang
tinggi pula.
Motif berjaga-jaga disimpulkan sebagai motif
tabungan, artinya pelaku ekonomi menabung untuk menjaga kemungkinan kegagalan
yang tidak terduga.Selain itu, ketika seorang cenderung menabung maka permintaan
agregat (permintaan akan uang) bertambah, sehingga dapat digunakan untuk modal
atau investasi kedepannya oleh pelaku ekonomi tersebut.
Jadi, yang menentukan tingkat investasi dengan motif
permintaan akan uang Menurut Keynes ialah motif spekulasi. Permintaan uang
untuk berjaga-jaga juga memiliki hubungan positif dengan pendapatan.
Kesimpulan
dari Teori Keynes :
1.
Keynes berpendapat : sektor riil
dipengaruhi oleh C,I,G dan T. Sektor moneter hanya dapat mempengaruhi saktor
riil melalui perubahan r akibat perubahan Ms diteruskan reaksi investasi karena
perubahan r, Bila kondisi tersebut tidak dipenuhi maka sektor moneter tidak ada
pengaruh terhadap sektor riil.
2.
Pengaruh perubahan jumlah uang beredar
terhadap sektor riil berjalan tidak langsung yaitu melalui mekanisme perubahan
tingkat bunga dan investasi lebih dahulu.
3.
Teori permintaan uang Keynes didasari
oleh Mt, dan Msp dengan memperhitungkan adanya ketidakpastian masa depan yang
menyebabkan timbulnya peranan ekspektasi dalam permintaan uang.
4.
Keynes menyatakan bahwa equilibrium yang
tercapai tidak selalu dalam kondisi full employment. Perlu adanya campur tangan
pemerintah dalam perekonomian agar tercapai kondisi full employment. Kebijakan
fiskal merupakan sarana yang ampuh untuk mencapai tujuan tersebut (aliran
fiskalis)
5.
Arti uang yang digunakan Keynes mencakup
uang kartal dan uang giral, fungsi uang sebagai alat tukar dan penyimpanan
nilai.
“Perkembangan
selanjutnya dari teori Keynes didasarkan pada motif transaksi (W.J Boumol 1952)”.
Pendekatan Invenstor/penyediaaan Boumol :
Pendekatan Invenstor/penyediaaan Boumol :
Permintaan uang seperti permintaan terhadap
persediaan (stock) yang setiap saat dipakai untuk memenuhi berbagai keperluan
yang muncul setiap saat, tetapi untuk mengelola diperlukan biaya, maka
diperlukan jumlah persediaan yang optimum (biaya minimun).
Permintaan uang untuk transaksi, akan diperoleh manfaat tetapi ada biaya untuk memegang uang terdiri dari :
1. Biaya transaksi untuk menukar antara obligasi dengan uang
2. Opportunity cost memegang uang berupa tingkat bunga dari obligasi (r)
Penentuan uang kas (persediaan) yang optimum, yang menghasilkan biaya minimum dijelaskan sebagai berikut:
Biaya total untuk memegang uang kas (TC) terdiri dari : biaya perantara (b. T/C) dan biaya bunga (r. C/2) dengan rumus : TC - b. (T/C) + r. (C/2)
Permintaan uang untuk transaksi, akan diperoleh manfaat tetapi ada biaya untuk memegang uang terdiri dari :
1. Biaya transaksi untuk menukar antara obligasi dengan uang
2. Opportunity cost memegang uang berupa tingkat bunga dari obligasi (r)
Penentuan uang kas (persediaan) yang optimum, yang menghasilkan biaya minimum dijelaskan sebagai berikut:
Biaya total untuk memegang uang kas (TC) terdiri dari : biaya perantara (b. T/C) dan biaya bunga (r. C/2) dengan rumus : TC - b. (T/C) + r. (C/2)
Implikasi
dari teori Boumol :
a. Tingkat
bunga mempengaruhi permintaan uang untuk transaksi karena adanya opportunity
cost dalam memegang uang.
b. Adanya
economies of scale dalam penggunaan uang, artinya jika ada peningkatan
pendapatan ( nilai transaksi, T) maka persentase kenaikan uang kas yang
diinginkan (Md) lebih kecil daripada kenaikan nilai transaksinya.
c. Permintaan
uang kas untuk tujuan transaksi tergantung pada tingkat bunga serta biaya
perantara teori keynes : “permintaan uang untuk tujuan transaksi hanya
tergantung dari pendapatan”.
d. Perkembangan/kemajuan
teknologi yang menyebabkan turunya ongkos/ biaya transaksi akan mengakibatkan
turunya rata-rata kas yang dipegang oleh individu
e. Motif
berjaga-jaga dalam permintaan uang, muncul karena adanya ketidakpastian dalam
arus uang masuk dan keluar.
Jadi, hubungan antara tingkat investasi dengan
permintaan akan uang yaitu : “dengan adanya uang orang bisa berinvestasi,
karena berinvestasi menggunakan uang. Karena uang berfungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, penyimpan
nilai,
sebagai alat pembayaran, sebagai alat pembayaran utang,
sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan (modal), dan alat untuk
meningkatkan status sosial”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar