Tugas Kedua : Manajemen
Operasi
(EKMA4215).
Soalnya :
1.
Jelaskan alasan utama mengapa
perusahaan memerlukan persediaan, khususnya persediaan
bahan baku atau material.
Jawabannya :
Alasan
utama perusahaan memerlukan persediaan, khususnya persediaan bahan baku atau
material, adalah :
2)
Untuk kontinuitas input, jika
tanpa persediaan pun, bahan baku selalu tersedia, pada saat diperlukan.
2.
Jelaskan dan berikan contoh
ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan.
Jawabannya :
Ketidakpastian
persediaan yang berasal dari luar perusahaan, merupakan akibat : dari hal – hal
yang bersifat eksternal, dan kadang – kadang berada diluar kendali manajemen
perusahaan. Dalam hal ini, boleh jadi penyebabnya adalah
: pemasok, sarana angkutan bahan, dan berbagai faktor yang lain yang berada di
luar perusahaan.
Contoh
ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan, adalah :
Pemasok
terlambat mendatangkan persediaan bahan untuk produksi perusahaan, karena ada
faktor yang menyebabkan terlambat mendatangkan persediaan bahan kepada produksi
perusahaan. Kejadian ini tidak disangka perusahaan, akan terjadi.
Terjadinya kecelakaan
pengangkut bahan dalam perjalanan menuju lokasi yang akan dituju, yang
merupakan ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan, karena
terjadi tidak disangka.
3.
Jelaskan definisi dan filosofi
dari Just-In-Time dalam hubungannya dengan kegiatan operasi perusahaan.
Jawabannya :
Definisi
Just In Time :
1. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu sistem operasi perusahaan atau produksi yang melakukan perbaikan secara terus menerus berdasarkan pada penghapusan segala bentuk afval atau waste (The Technology Transfer Council of Australia, 1987).
1. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu sistem operasi perusahaan atau produksi yang melakukan perbaikan secara terus menerus berdasarkan pada penghapusan segala bentuk afval atau waste (The Technology Transfer Council of Australia, 1987).
2.
Just In Time (Tepat Waktu)
adalah : suatu sistem operasi perusahaan
atau produksi yang bertujuan untuk meminimalkan biaya operasi atau produksi
dengan membuat dan mendistribusikan barang dalam jenis, kuantitas, waktu dan tempat
yang tepat dengan menggunakan fasilitas, peralatan, dan sumber daya manusia
seminimum mungkin (NSW Science and Technology Council, 1985).
3.
Just In Time (Tepat Waktu)
adalah : suatu sistem operasi perusahaan
atau produksi yang merubah kompleksitas manajemen manufaktur dengan kesederhanaan
(Schonberger, 1984).
4.
Just In Time (Tepat Waktu)
adalah : suatu filosofi manufaktur yang
berusaha untuk memproduksi suatu produk dalam jangka waktu sesingkat mungkin
dengan menghasilkan kesalahan seminimum mungkin (Hall, 1987).
5.
Just In Time (Tepat Waktu)
adalah : suatu metodologi sistem operasi
perusahaan atau produksi, yang bertujuan untuk meningkatkan seluruh performa
perusahaan melalui penghapusan segala bentuk
afval atau waste, yang akan berakibat pada peningkatan kualitas dan
membutuhkan peran serta total seluruh karyawan (Munzberg 1986).
Filosofi
dari Just In Time (Tepat Waktu) hubungannya
dengan kegiatan operasi perusahaan :
Filosofi
Just In Time (Tepat Waktu)
adalah : menghapuskan segala bentuk afval atau waste, dan cara untuk
mencapainya dengan melakukan perbaikan terus – menerus (Contious Improvement)
(Ohno, 1988; Japan Management Association, 1989). Afval atau waste adalah : segala bentuk aktivitas yang
tidak memberi nilai tambah pada produk (Blackburn, 1991), atau semua elemen
produksi yang hanya meningkatkan biaya produksi tanpa memberi nilai tambah
(Ohno, 1988).
Prinsip
dari filosofi model Just In Time (Tepat Waktu)
adalah : menghilangkan segala macam
afval yang terjadi di dalam perusahaan. Filosofi Just In Time (Tepat Waktu)
sering pula disebut dengan memaksimumkan
nilai dan meminimumkan afval
atau waste. Apapun bentuk dan wujudnya, selama hal itu tidak menimbulkan
nilai tambah bagi perusahaan maka hal itu adalah afval atau waste. Afval
atau waste bias terlihat dalam berbagai bentuk tidak hanya berwujud sebagai
persedian saja. Contoh afval : 1. Penundaan, 2. Permorsessan tidak efisien, 3. Kegiatan atau gerakkan
tak perlu, 4. Transportasi berlebihan, 5. Produk gagal, 6. Produk berlebihan 7.
Persedian berlebihan.
4. Jelaskan mengenai pull system
dan push system dan perbedaannya serta berikan contoh.
Jawabannya :
Perbedaan
Pull System (Sistem Tarik) dengan
Push System (Sistem Dorong)
No.
|
Pull System (Sistem Tarik)
|
Push System (Sistem Dorong)
|
1.
|
Umunya belum mengaplikasikan sistem Just In
Time dalam prosesnya.
|
|
2.
|
Bahan yang ditarik atau didatangkan, sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
|
|
3.
|
Tidak terdapat persediaan bahan baku di gudang.
|
Terdapat persediaan bahan baku digudang.
|
4.
|
Persediannya : lebih hemat, dan ini bisa
berdampak kegagalan pada pelaksanaan proses produksi, caranya menjalin kerja
sama yang baik dengan banyak bidang.
|
Persediannya : kurang
hemat, karena : persedian bahan tidak diproses, misalnya disebabkan oleh
mesin, peralatan, pekerja, yang tidak bekerja, yang berdampak bahan persedian yang boros.
|
5.
|
Menggunakan
kerja sama atau kontrak jangka panjang, dan menggunakan sedikit pemasok bahan baku,
karena : kalau, menggunakan banyak pemasok bahan baku akan menimbulkan
kesulitan operasional.
|
Bisa memilih dan menggunakan kerja sama atau kontrak
jangka pendek atau jangka panjang.
|
Contoh perusahan atau usaha yang menerapkan
pull system, adalah :
Usaha pembuatan
tahu, yang memasok jumlah bahan yang dibutuhkan pada saat akan dibuat.
Contoh
perusahan
atau usaha yang menerapkan push system, adalah :
Perusahan sepeda
family anak – anak, yang memiliki semua persedian bahan untuk pembuatannya,
yang disimpan di gudang, dan untuk
pembuatan selanjutnya.
Usaha pembuatan
batu bata, yang memiliki semua persedian bahan yang perlukan, dalam jumlah yang
banyak.
5.
Apa yang dimaksud dengan konsep
pemberdayaan karyawan dalam hubungannya dengan Just-in-time.
Jawabannya :
Yang
dimaksud dengan konsep pemberdayaan karyawan dalam hubungannya dengan just in
time (tepat waktu),
adalah : pemberian motivasi kerja yang tepat bagi para karyawan
perusahaan yang membantu menaikkan tingkat produktivitas karyawan dengan cara
peningkatan yang berkesinambungan, yang pada akhirnya akan menaikkan tingkat
produktivitas perusahaan, dan ini dilakukan karena perusahaan menerapkan
system just in time, yang menjadikan kegiatan terjadwal sangat padat,
maka kelengahan para karyawan akan mengakibatkan kemunduran atau penundaan
proses dan hal ini akan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya
keterlambatan sebagian besar kegiatan perusahaan, oleh karena itu diperlukan
pemberdayaan karyawan.
Daftar Pustaka :
Achyari, Agus. 2014. `Manajemen
Operasi `. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar