TUGAS TUTORIAL KE 3 MANAJEMEN (EKMA4116).
1. Jelaskan faktor-faktor yang
menyebabkan seseorang bergabung dengan suatu kelompok!
Jawab :
Faktor – faktor yang menyebabkan seseorang bergabung dengan suatu kelompok, yaitu sebagai berikut :
1) Faktor Kedekatan, yang terdiri
dari :
a. Faktor kedekatan geografis
tempat tinggal. Kelompok tersusun atas individu –individu yang saling
berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin
mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan
fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang
memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan
interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok
pertemanan.
b. Faktor kedekatan geografis
daerah asal. Ketika seseorang merantau masih di daerah asalnya.
2) Faktor Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak
hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota –
anggotanya. Faktor kesamaan terdiri atas :
1. Faktor kesamaan kepentingan.
2. Faktor kesamaan keturunan.
3. Faktor kesamaan nasib.
3) Faktor Keamanan. Dengan bergabung
dalam satu kelompok individu dapat mengurangi ketidakamanan berdiri sendiri.
4) Faktor status. Tergabung dalam suatu
kelompok yang dipandang penting oleh orang lain memberikan pengakuan dan status
bagi anggota – anggotanya.
5) Faktor penghargaan diri. Kelompok
dapat memberikan perasaan harga diri bagi para anggotanya.
6) Faktor kekuasaan. Apa yang tidak dapat
dicapai secara individual, sering menjadi mungkin melalui tindakan kelompok.
Ada kekuasaan dalam banyak orang.
7) Faktor pencapaian tujuan. Sering
ketika diperlukan, lebih satu orang untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu –
ada kebutuhan untuk mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuatan agar suatu
pekerjaan terselesaikan.
2. Jelaskan Tipe-tipe Konflik!
Jawab :
Menurut James
A.F. Stoner dan Charles Wankel l ada lima jenis konflik, yaitu :
1) Konflik Intrapersonal. Konflik
intrapersonal adalah : konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik
terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak
mungkin dipenuhi sekaligus. Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal
yaitu :
1. Konflik pendekatan – pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama – sama menarik.
2. Konflik pendekatan penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
3. Konflik penghindaran – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
1. Konflik pendekatan – pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama – sama menarik.
2. Konflik pendekatan penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
3. Konflik penghindaran – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
2) Konflik Interpersonal. Konflik
Interpersonal adalah : pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena
pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua
orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain – lain.
3) Konflik Intergroup (Konflik antar individu – individu dan kelompok –
kelompok). Hal ini seringkali berhubungan dengan
cara individu menghadapi tekanan – tekanan oleh kelompok kerja
mereka.
4) Konflik Intraorganisasi (Konflik antara kelompok dalam organisasi yang
sama). Konflik ini merupakan tipe konflik
yang banyak terjadi di dalam organisasi –
organisasi. Konflik antar lini dan staf,
pekerja dan pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang
konflik antar kelompok.
5)
Konflik Interorganizational (Konflik antara organisasi). Konflik ini terjadi antara organisasi
yang satu dengan yang lain. Hal ini tidak selalu disebabkan oleh persaingan
dari perusahaan – perusahaan di pasar yang
sama. Konflik ini bisa terjadi karena adanya ketidakcocokan suatu badan terhadap kinerja
suatu organisasi. Sebagai
contoh badan serikat pekerja di cocok dengan perlakuan suatu perusahaan
terhadap pekerja yang menjadi anggota serikatnya.
3. Jelaskan model kepemimpinan situasional menurut Fred E. Fiedler
(Model Fiedler)!
Jawab :
Model kepemimpinan situasional menurut Fred E. Fiedler
(Model Fiedler), yaitu
:
Gaya kepemimpinan
terbaik ditentukan oleh situasi dimana pemimpin bekerja. Disini kita meneliti
bagaimana gaya dan situasi dievaluasi, dihubungkan dengan teori, dan bagaimana
para pemimpin dapat memodifikasi situasi untuk keuntungan mereka. Pokok teori Fiedler berfokus pada “apakah seorang pemimpin
menekankan pada gaya orientasi hubungan atau tugas?”
4. Jelaskan mengapa kepemimpinan Strategis diperlukan!
Jawab :
Kepemimpinan
strategis diperlukan, karena :
1) berfungsi untuk
mencapai tugas bersama,
2) berfungsi untuk
memotivasi dan mengembangkan individu,
3) berfungsi untuk
membangun dan menjaga kelompok.
5. Jelaskan bagaimana pengawasan yang efektif!
Jawab :
Pengawasan
yang efektif, yaitu:
1) Akurat. Sistem
pengawasan yang efektif harus dapat diandalkan dan menghasilkan data yang
shahih atau akurat.
2) Tepat waktu.
Dimana informasi harus dikumpulkan, disampaikan dan dievaluasi secepatnya dan
kegiatan perbaikan harus dilakukan segera.
3) Ekonomis.
Sistem pengawasan harus memperhitungkan biaya yang dikeluarkan.
4) Fleksibel.
Pengawasan harus mempunyai fleksibilitas untuk memberikan tanggapan terhadap
ancaman ataupun kesempatan dari lingkungan.
5) Objektif dan
bisa dipahami. Sistem pengawasan yang efektif harus jelas dan objektif.
6) Kriteria yang
masuk akal. Standar pengawasan haruslah masuk akal agar dapat dicapai.
7) Penempatan
strategis. Sistem pengawasan harus memusatkan perhatian pada bidang – bidang
dimana penyimpangan – penyimpangan dari standar paling sering terjadi atau yang
akan mengakibatkan kerusakan yang paling fatal.
8) Disesuaikan
dengan rencana dan struktur organisasi.
9) Disesuaikan
dengan karakteristik manajer yang mengawasi atau diawasi.
10) Tindakan perbaikan. Informasi tersebut harus
sampai pada pihak yang bertanggung jawab, untuk memperbaiki kekurangan yang
ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar