Soalnya :
Saudara
mahasiswa yang saya cintai, dibawah ini merupakan suatu contoh kasus dalam
organisasi. Analisis kasus ini dengan menggunakan teori – teori yang sudah Anda
pelajari didalam BMP Perilaku Organisasi.
Selamat mengerjakan, smoga sukses....
Selamat mengerjakan, smoga sukses....
Perusahaan
Listrik Negara (PLN) Cabang Kabupaten Mendung Kelabu dihadapkan pada persoalan
tingkat ketidakhadiran pegawai yang cukup tinggi. Pada hari setiap Senin dan
Jumat kurang lebih 26% pegawai tidak masuk kerja. Berdasarkan hasil rapat yang
diikuti oleh para pimpinan PAM tersebut, hal ini sudah membudaya dan sulit
diperbaiki sebab banyak karyawan yang mempunyai pekerjaan tambahan di luar
kantor .
Basuki
sebagai Kabag Kepegawaian, baru saja mengikuti pelatihan mengenai pengembangan
sumberdaya manusia pada salah satu perguruan tinggi ternama. Setelah mengikuti
pelatihan, Basuki terinspirasi untuk mengadakan perubahan dalam manajemen
kepegawaian. Karena setelah dianalisis secara ekonomi, tingkat ketidakhadiran
pegawai ini dapat merugikan perusahaan 1 juta Rupiah per minggu. Basuki yakin,
dengan perubahan ini akan dapat mengurangi kerugian.
Basuki
mengajukan rencana untuk menyelesaikan masalah ini kepada atasannya, Kepala
Cabang PLN, yang bernama Badjuri. Rencana Basuki adalah sebagai berikut:
Setiap hari
Jumat pukul 15.00 diadakan undian yang akan ditarik setiap minggu. Kartu absen
semua pegawai yang bekerja penuh mentaati jam kerja pada minggu itu akan
dimasukkan ke dalam kotak undian.Setiap minggu 2 orang pemenang akan
mendapatkan hadiah berupa Voucher Rp 500.000,- Pada setiap akhir bulan juga
akan diadakan undian bulanan dimana pegawai yang tidak pernah absen saja yang
akan diikutkan dalam undian. Undian bulanan menyediakan hadiah bagi satu
pemenang berupa Voucer seharga1 juta Rupiah.
Setelah
menyimak rencana Basuki dan mengadakan kalkulasi keuangan dengan Kabag
keuangan, Badjuri sebagai Kepala Cabang menyetujui rencana ini, dan langsung
diimplementasikan pada bulan berikutnya.
Setalah
berjalan selama empat bulan, diadakan evaluasi terhadap tingkat ketidakhadiran
pegawai. Hasilnya berkat kebijakan tersebut tingkat ketidakhadiran per minggu
hanya sekitar 2 persen. Tetapi kemudian muncullah suatu persoalan. Beberapa
pegawai datang tapi tidak jelas melakukan pekerjaan apa, beberapa pegawai
memaksakan diri untuk datang ke kantor walaupun dalam keadaan sakit yang perlu
istirahat, sehingga memungkinkan terjadi penularan terhadap pekerja yang sehat.
Diskusikan:
1. Bahas kebijakan di atas dengan
menggunakan teori motivasi
2. Percayakah Anda bahwa keberhasilan
tersebut dapat berlangsung langgeng untuk jangka panjang? Berikan alasan-alasannnya
3. Langkah yang dilakukan agar pegawai
yang datang setiap hari dapat produktif bekerja, tidak sekedar untuk mengisi
daftar hadir?
4. Mungkinkah kebijakan seperti ini
dapat diterapkan di salah satu organisasi publik kita?
Jawabannya :
1. Kebijakan diatas dengan menggunakan
teori motivasi, yaitu
sebagai berikut :
1. Teori kebutuhan untuk berkuasa,
karena basuki kepala bagian kepegawaian, mengedalikan pegawai, mempengaruhi
perilaku pegawai, dan bertanggungjawab
terhadap pegawai. Prosesnya yaitu : mengedalikan pegawai dan mempengaruhi
perilaku pegawai agar pegawai masuk bekerja atau hadir dalam bekerja supaya
mengurangi ketidakhadiran pegawai yang merugikan perusahaan satu juta rupiah
per minggunya. Dan terakhir basuki kepala bagian kepegawaian bertanggungjawab
atas tindakan yang dilakukannya terhadap pegawai, kalau terjadi masalah pada
pegawai.
2. Teori proses, karena basuki kepala
bagian kepegawaian mencoba menguraikan dan menganalisis bagaimana perilaku
pegawai yang tidak hadir tanpa alasan yang jelas itu digerakan, diarahkan,
didukung, dihentikan karena menimbulkan dampak buruk bagi pegawai perusahaan
listrik negara cabang kabupaten mendung kelabu. Prosesnya yaitu : setelah
basuki kepala bagian kepegawaian mengikuti pelatihan mengenai pengembangan
sumber daya manusia di perguruan tinggi ternama. Ia terinspirasi untuk
mengadakan perubahan dalam manajemen kepegawaian. Basuki mempunyai cara, yaitu
: memberikan hadiah bagi pegawai yang : bekerja penuh mentaati jam kerjanya.
Lalu ia mengajukan rencananya tersebut
kepada kepala cabang perusahaan listrik negara, bernama badjuri dan
badjuri menyetujui rencananya tersebut. Yang rencananya tersebut akan
diimplementasikan pada bulan depan. Setelah kebijakannya berjalan selama empat
bulan, dan diadakan evaluasi terhadap tingkat ketidakhadiran pegawai. Hasilnya
berkat kebijakannya tersebut tingkat ketidakhadiran pegawai per minggu sebesar
sekitar dua persen. Tetapi kemudian
muncul persoalan yang buruk, yaitu beberapa pegawai datang tapi tidak jelas
melakukan pekerjaan apa, beberapa pegawai memaksakan diri untuk datang ke
kantor walaupun dalam keadaan sakit yang perlu istirahat, sehingga memungkinkan
terjadi penularan terhadap pekerja yang sehat. Karena hal tersebut hentikan.
3. Teori intensitas tindakan karena
basuki kepala bagian kepegawaian mengerahkan upaya untuk memenuhi tujuannya,
yaitu : ingin membuat pegawai masuk bekerja atau hadir dalam bekerja.
4. Teori goal setting theory, yaitu :
teori motivasi yang berkaitan dengan penetapan tujuan dan dampaknya terhadap
kinerja. Karena teori motivasi yang dilakukan basuki kepala bagian kepegawaian
berkaitan dengan penetapan tujuan yang diinginkan perusahaan yaitu : ingin
memotivasi pegawai agar masuk bekerja atau hadir dalam bekerja, dan ingin
mengurangi kerugian atas ketidakhadiran pegawai dan dampaknya terhadap kinerja
pegawai, yaitu meningkatnya kehadiran pegawai, dan muncul persoalan buruk,
yaitu beberapa pegawai datang tapi tidak jelas melakukan pekerjaan apa,
beberapa pegawai memaksakan diri untuk datang ke kantor walaupun dalam keadaan
sakit yang perlu istirahat, sehingga memungkinkan terjadi penularan terhadap
pekerja yang sehat.
2. Bisa ya dan bisa tidak.
Kalau yang ya, alasannnya kalau : pihak yang terkait dapat mengatasi semua
permasalahan dan kendala yang ada atau yang terjadi di perusahaan listrik
negara cabang kabupaten mendung kelabu.
Sedangkan yang tidaknya, alasannnya kalau : pihak yang terkait
tidak dapat mengatasi semua permasalahan dan kendala yang ada atau yang terjadi
di perusahaan listrik negara cabang kabupaten mendung kelabu.
3. Langkah yang bisa dilakukan agar
pegawai perusahaan listrik negara cabang kabupaten mendung kelabu datang setiap
hari dan produktif bekerja, dan tidak hanya untuk mengisi absen,sebagai berikut
:
1. Tidak hanya memberikan hadiah bagi
pegawai yang : bekerja penuh mentaati jam kerja, tapi juga bagi pegawai yang
pekerjanya produktif, pegawai
yang hasil kerjanya bagus, juga dikasih
hadiah, seperti : penaikkan pangkat, penghargaan, dan lain – lain.
2. Memberi teguran dan nasehat bagi pegawai
yang hanya sekedar untuk mengisi daftar hadir, agar pegawai tersebut bisa bekerja
produktif yaitu bekerja sesuai dengan tugasnya masing – masing. Kalau ada juga
pegawai yang hanya sekedar untuk mengisi daftar hadir, beri sanksi kepada yang
bersangkutan ia sadar dan tidak menggulangi perbuatannya lagi.
3. Memberikan nasehat bagi pegawai yang
sakit agar tidak memaksakan diri untuk datang ke kantor supaya tidak terjadi
penularan penyakit, agar pegawai yang sakit : istirahat yang cukup, pergi
berobat, ini supaya pegawai yang sakit tadi sehat dan bisa bekerja produktif.
4. Menyadarkan pegawai yang : hanya
sekedar untuk mengisi daftar hadir, pegawai
yang tidak menghasilkan pekerjanya,
pegawai yang memiliki perilaku lainnya yang menyimpang, agar yang bersangkutan
sadar akan tugasnya dan manfaat yang bersangkutan bagi perusahaan listrik
negara cabang kabupaten mendung kelabu dan masyarakat kabupeten mendung kelabu.
5. Membuat dan menetapkan sistem
peraturan yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang terjadi di perusahaan listrik
negara cabang kabupaten mendung kelabu.
6. Memotivasi pegawai, agar pegawai menghasilkan kinerja
yang bagus atau yang bermanfaat bagi semua pihak.
7. Membuat pegawai nyaman untuk bekerja.
4. Bisa ya dan bisa tidak.
Kalau yang ya, yaitu : karena bisa memotivasi pegawai untuk hadir dengan
mengadakan undian berhadiah bagi pegawai yang bekerja penuh mentaati jam kerja.
Ini bisa juga diterapakan pada kasus yang sama di salah satu organisasi publik
yaitu untuk memotivasi anggota organisasi publik yang malasnya untuk hadir
bekerja penuh dan mentaati jam kerja.
Sedangkan yang tidaknya, karena : tidak membuat dan menetapkan peraturan
di perusahaan listrik negara cabang kabupaten mendung kelabu, sehingga pegawai
terpaksa hadir karena hadiah. Sebenarnya di perusahaan listrik negara cabang
kabupaten mendung kelabu bisa ditetapkan peraturan, seperti : memberikan
sanksi, hukuman bagi pegawai yang melanggar, menyadarkan pegawai yang berbuat
salah. Sebenarnya di perusahaan listrik negara cabang kabupaten mendung kelabu tidak
hanya mengurangi ketidakhadiran pegawai, tapi juga pada hal : 1.
memotivasi pegawai, agar pegawai
menghasilkan kinerja yang bagus atau yang bermanfaat bagi semua pihak, 2.
penaikkan pangkat bagi pegawai yang kinerjanya bagus, 3. memberikan penghargaan
bagi pegawai yang kinerjanya bagus dan yang bermanfaat, dan lain –
lainnya yang terkait. Itulah menyebabkan hal tersebut, yaitu hanya mengurangi ketidakhadiran
pegawai, tapi tidak adanya hal yang dianggap dilakukan perusahaan listrik
negara cabang kabupaten mendung kelabu, sehingga titik cocok diterapakan
organisasi publik.
Referensi
atau Daftar Pustaka :
Sobirin, Achmad. 2014. Perilaku Organisasi. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar