Sabtu, 02 April 2016

Tugas Kedua (2) Tutorial Online Pengantar Ekonomi Makro (ESPA4110).








Soal :


1. APA HUBUNGAN KONGKRIT ANTARA TINGKAT INVESTASI DENGAN MOTIF PERMINTAAN AKAN UANG (MOTIF TRANSAKSI, SPEKULASI, DAN BERJAGA-JAGA).

BUAT TULISAN SINGKAT MENGENAI PERMASALAHAN TERSEBUT DALAM FORMAT: A4 Font TIMES NEW ROMAN 12


Jawabannya :


Tingkat investasi dapat diartikan kenaikan penanaman modal.Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian dan produksi dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang barang produksi. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Tingkat investasi juga bisa diartikan kenaikan pembelian suatu produk tetapi untuk digunakan pada masa mendatang, investasi biasanya dilakukan untuk tujuan menambah penghasilan seseorang. Dalam hal ini , pelaku investasi harus menyadari beberapa resiko, jika pelaku investasi mengalami kegagalan. Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential dan investasi residential. Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga. 


Permintaan uang 


Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang :

1.      Besar kecilnya pembelanjaan negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.

2.      Cepat atau lambatnya laju peredaran uang. Kecepatan peredaran uang dipengaruhi oleh faktor berikut:

a.       Kebiasaan pembayaran konsumen, apa tunai atau angsuran, sebab ini akan berpengaruh terhadap jumlah uang yang diminta pada saat ini atau saat mendatang.

b.      Frekuensi pembayaran pendapatan.

c.       Praktik-praktik bank, hal ini berkaitan dengan keluar masuknya uang melalui bank.

d.      Keadaan psikologi masyarakat dalam menggunakan uangnya.

     Permintaan Uang secara Total adalah, L = k Y + f (r)


Hubungan antara tingkat investasi dengan motif permintaan akan uang dalam hal ini, ada 3 motif permintaan uang menurut Keynes, yaitu motif transaksi (transaction motive), motif spekulasi (specualtive motive), dan motif berjaga-jaga (precautionary motive) :

1)      Tingkat investasi dengan motif transaksi (transaction motive). Diera teknologi dan globalisasi modern, uang merupakan alat yang digunakan untuk kegiatan transaksi. Besarnya permintaan uang untuk transaksi tidak tergantung kepada suku bunga melainkan tergantung pada pendapatan.

Mtr = m1 .Y

Mtr  = Jumlah uang diminta untuk transaksi dan jaga-jaga

m1  = factor pembanding

Y     = Pendapatan nasional nominal

Kecenderungan untuk berinvestasi dengan motif transaksi adalah ketika tingkat pendapatan yang mempengaruhi tingkat permintaan akan uang tersebut berimbang, sehingga seorang dapat menggunakan sebagian dari transaksi uang menjadi sebuah barang yang akan digunakan untuk masa yang akan datang.misalnya, seorang telah memiliki pendapatan berupa uang, bila uang tersebut digunakan untuk transaksi seperti pembelian saham atau tanah, maka secara otomatis telah memiliki investasi untuk masa yang akan datang.

Namun, teori keynes hanya sampai pada titik keinginan seseorang untuk memegang uang tunai dalam rangka melakukan transaksi yang berupa kas (transaksi permintaan).

2)      Tingkat investasi dengan motif spekulasi (speculative motive). Keynes memperkenalkan motif spekulasi sebagai tambahan motif memegang uang, yang dipegaruhi oleh suku bunga sekarang dan masa depan. Uang dianggap alat penyimpan nilai yang lebih baik daripada obligasi.

Msp = m2.i

Msp = jumlah uang yang dimita untuk membeli surat berharga

i .      = suku buga di pasar

 Spekulasi berarti melakukan sesuatu tindakan atas dasar ramalan perubahan nilai harta dimasa depan. Dalam sistem ekonomi modern dimana lembaga keuangan seperti bank telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam roda ekonomi yang total bertujuan untuk menarik keinginan masyarakat untuk menggunakan uangnya sebagai kegiatan spekulasi, yaitu, seperti disimpan maupun membeli surat-surat berharga seperti surat obligasi pemerintah, saham atau instrumen lainnya.Faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan uang dengan motif spekulasi adalah besarnya suku bunga, dividen surat-surat berharga ataupun capital gain.


Hubungan kongkrit antara tingkat investasi dengan motif spekulasi terlihat ketika seorang mempunyai keinginan untuk memegang uang dan uang tersebut yang telah disiap untuk dimanfaatkan dalam setiap kesempatan investasi. Dalam hal ini pelaku investasi menginginkan keuntungan tambahan dari pendapatan berinvestasi yang mungkin akan timbul.    

Permintaan spekulatif  disebut  permintaan untuk aset keuangan seperti sekuritas, uang / mata uang asing, yang tidak dihasilkan oleh faktor perdagangan atau pembiayaan (transaksi rill). Faktor spekulatif dalam teori spekulasi adalah salah satu faktor penentu permintaan akan uang. 

3)      Tingkat investasi dengan motif berjaga-jaga (precautionary motive), Motif berjaga-jaga yaitu motif yang akan digunakan untuk menghadapi ketidakpastian masa yang akan datang.Uang tunai dipegang karena adanya ketidakpastian penerimaan dan pengeluaran pendapatan dimasa depan. Domain motif berjaga-jaga sama dengan motif transaksi, tidak bergantung pada suku bunga tetapi pada pendapatan.Saldo uang tunai untuk berjaga-jaga akan kecil apabila ada kepastian  pendapatan atau pendapatan bisa diperoleh secara rutin misal tidak sering terlambat terima gaji. Berjaga-jaga juga berarti berhati-hati dan dalam perekonomian, berjaga-jaga merupakan bentuk untuk menghindari kebangkrutan/kemunduran/kefatalan dan berbagai kegagalan. Jadi motif berjaga-jaga yakni motif untuk menghindari kegagalan dalam kegiatan ekonomi dengan menggunakan cara spekulatif seperti menimbun atau menabung pendapatan/kekayaan sipelaku ekonomi tersebut. 

Uang selain sebagai alat berbagai transaksi dalam kegiatan ekonomi, uang juga diminta oleh pelaku ekonomi untuk keperluan dimasa mendatang yang sifatnya berjaga-jaga.Tingkat permintaan akan uang yang tinggi untuk keperluan berjaga-jaga sangat berhubungan dengan tingkat pendapatan yang tinggi pula.

Motif berjaga-jaga disimpulkan sebagai motif tabungan, artinya pelaku ekonomi menabung untuk menjaga kemungkinan kegagalan yang tidak terduga.Selain itu, ketika seorang cenderung menabung maka permintaan agregat (permintaan akan uang) bertambah, sehingga dapat digunakan untuk modal atau investasi kedepannya oleh pelaku ekonomi tersebut. 

Jadi, yang menentukan tingkat investasi dengan motif permintaan akan uang Menurut Keynes ialah motif spekulasi. Permintaan uang untuk berjaga-jaga juga memiliki hubungan positif dengan pendapatan.



Kesimpulan dari Teori Keynes :


1.        Keynes berpendapat : sektor riil dipengaruhi oleh C,I,G dan T. Sektor moneter hanya dapat mempengaruhi saktor riil melalui perubahan r akibat perubahan Ms diteruskan reaksi investasi karena perubahan r, Bila kondisi tersebut tidak dipenuhi maka sektor moneter tidak ada pengaruh terhadap sektor riil.


2.        Pengaruh perubahan jumlah uang beredar terhadap sektor riil berjalan tidak langsung yaitu melalui mekanisme perubahan tingkat bunga dan investasi lebih dahulu.


3.        Teori permintaan uang Keynes didasari oleh Mt, dan Msp dengan memperhitungkan adanya ketidakpastian masa depan yang menyebabkan timbulnya peranan ekspektasi dalam permintaan uang.
 

4.        Keynes menyatakan bahwa equilibrium yang tercapai tidak selalu dalam kondisi full employment. Perlu adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian agar tercapai kondisi full employment. Kebijakan fiskal merupakan sarana yang ampuh untuk mencapai tujuan tersebut (aliran fiskalis)


5.        Arti uang yang digunakan Keynes mencakup uang kartal dan uang giral, fungsi uang sebagai alat tukar dan penyimpanan nilai.



“Perkembangan selanjutnya dari teori Keynes didasarkan pada motif transaksi (W.J Boumol 1952)”.

Pendekatan Invenstor/penyediaaan Boumol :
       

Permintaan uang seperti permintaan terhadap persediaan (stock) yang setiap saat dipakai untuk memenuhi berbagai keperluan yang muncul setiap saat, tetapi untuk mengelola diperlukan biaya, maka diperlukan jumlah persediaan yang optimum (biaya minimun).

Permintaan uang untuk transaksi, akan diperoleh manfaat tetapi ada biaya untuk memegang uang terdiri dari :
1. Biaya transaksi untuk menukar antara obligasi dengan uang
2. Opportunity cost memegang uang berupa tingkat bunga dari obligasi (r)

Penentuan uang kas (persediaan) yang optimum, yang menghasilkan biaya minimum dijelaskan sebagai berikut:
Biaya total untuk memegang uang kas (TC) terdiri dari : biaya perantara (b. T/C) dan biaya bunga (r. C/2) dengan rumus :  TC - b. (T/C) + r. (C/2)



Implikasi dari teori Boumol :


a.       Tingkat bunga mempengaruhi permintaan uang untuk transaksi karena adanya opportunity cost dalam memegang uang.


b.      Adanya economies of scale dalam penggunaan uang, artinya jika ada peningkatan pendapatan ( nilai transaksi, T) maka persentase kenaikan uang kas yang diinginkan (Md) lebih kecil daripada kenaikan nilai transaksinya.

c.       Permintaan uang kas untuk tujuan transaksi tergantung pada tingkat bunga serta biaya perantara teori keynes : “permintaan uang untuk tujuan transaksi hanya tergantung dari pendapatan”.


d.      Perkembangan/kemajuan teknologi yang menyebabkan turunya ongkos/ biaya transaksi akan mengakibatkan turunya rata-rata kas yang dipegang oleh individu


e.       Motif berjaga-jaga dalam permintaan uang, muncul karena adanya ketidakpastian dalam arus uang masuk dan keluar.



Jadi, hubungan antara tingkat investasi dengan permintaan akan uang yaitu : “dengan adanya uang orang bisa berinvestasi, karena berinvestasi menggunakan uang. Karena uang berfungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, penyimpan nilai, sebagai alat pembayaran, sebagai alat pembayaran utang, sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan (modal), dan alat untuk meningkatkan status sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar