Sabtu, 02 April 2016

Tugas Kedua : Manajemen Operasi (EKMA4215).



Tugas Kedua : Manajemen Operasi
(EKMA4215).


Soalnya :

1.      Jelaskan alasan utama mengapa perusahaan memerlukan persediaan, khususnya persediaan
bahan baku atau material.

Jawabannya :

Alasan utama perusahaan memerlukan persediaan, khususnya persediaan bahan baku atau material, adalah :
1)    Karena merupakan suatu keharusan guna mendukung kelancaran proses produksi didalam perusahaan.
2)   Untuk kontinuitas input, jika tanpa persediaan pun, bahan baku selalu tersedia, pada saat diperlukan. 


2.      Jelaskan dan berikan contoh ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan.

 Jawabannya :
Ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan, merupakan akibat : dari hal – hal yang bersifat eksternal, dan kadang – kadang berada diluar kendali manajemen perusahaan. Dalam hal ini, boleh jadi penyebabnya adalah : pemasok, sarana angkutan bahan, dan berbagai faktor yang lain yang berada di luar perusahaan.
Contoh ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan, adalah :
Pemasok terlambat mendatangkan persediaan bahan untuk produksi perusahaan, karena ada faktor yang menyebabkan terlambat mendatangkan persediaan bahan kepada produksi perusahaan. Kejadian ini tidak disangka perusahaan, akan terjadi.
Terjadinya kecelakaan pengangkut bahan dalam perjalanan menuju lokasi yang akan dituju, yang merupakan ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan, karena terjadi tidak disangka.


3.      Jelaskan definisi dan filosofi dari Just-In-Time dalam hubungannya dengan kegiatan operasi perusahaan.

Jawabannya :
Definisi Just In Time :
1. Just In Time (T
epat Waktu) adalah : suatu sistem operasi perusahaan atau produksi yang melakukan perbaikan secara terus menerus berdasarkan pada penghapusan segala bentuk afval atau waste (The Technology Transfer Council of Australia, 1987).
2. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu sistem operasi perusahaan atau produksi yang bertujuan untuk meminimalkan biaya operasi atau produksi dengan membuat dan mendistribusikan barang dalam jenis, kuantitas, waktu dan tempat yang tepat dengan menggunakan fasilitas, peralatan, dan sumber daya manusia seminimum mungkin (NSW Science and Technology Council, 1985).
3. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu sistem operasi perusahaan atau produksi yang merubah kompleksitas manajemen manufaktur dengan kesederhanaan (Schonberger, 1984).
4. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu filosofi manufaktur yang berusaha untuk memproduksi suatu produk dalam jangka waktu sesingkat mungkin dengan menghasilkan kesalahan seminimum mungkin (Hall, 1987).
5. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu metodologi sistem operasi perusahaan atau produksi, yang bertujuan untuk meningkatkan seluruh performa perusahaan melalui penghapusan segala bentuk afval atau waste, yang akan berakibat pada peningkatan kualitas dan membutuhkan peran serta total seluruh karyawan (Munzberg 1986).

Filosofi dari Just In Time (Tepat Waktu) hubungannya dengan kegiatan operasi perusahaan :

Filosofi Just In Time (Tepat Waktu) adalah : menghapuskan segala bentuk afval atau waste, dan cara untuk mencapainya dengan melakukan perbaikan terus – menerus (Contious Improvement) (Ohno, 1988; Japan Management Association, 1989). Afval atau waste adalah : segala bentuk aktivitas yang tidak memberi nilai tambah pada produk (Blackburn, 1991), atau semua elemen produksi yang hanya meningkatkan biaya produksi tanpa memberi nilai tambah (Ohno, 1988).

Prinsip dari filosofi model Just In Time (Tepat Waktu) adalah : menghilangkan segala macam afval yang terjadi di dalam perusahaan. Filosofi Just In Time (Tepat Waktu) sering pula disebut dengan memaksimumkan nilai dan meminimumkan afval atau waste. Apapun bentuk dan wujudnya, selama hal itu tidak menimbulkan nilai tambah bagi perusahaan maka hal itu adalah afval atau waste. Afval atau waste bias terlihat dalam berbagai bentuk tidak hanya berwujud sebagai persedian saja. Contoh  afval : 1. Penundaan, 2. Permorsessan tidak efisien, 3. Kegiatan atau gerakkan tak perlu, 4. Transportasi berlebihan, 5. Produk gagal, 6. Produk berlebihan 7. Persedian berlebihan.


4.      Jelaskan mengenai pull system dan push system dan perbedaannya serta berikan contoh.

Jawabannya :
Perbedaan Pull System (Sistem Tarik) dengan Push System (Sistem Dorong)

No.
Pull System (Sistem Tarik)
Push System (Sistem Dorong)
1.
Mengaplikasikan sistem Just In Time (Tepat Waktu) dengan pull system dalam prosesnya.
Umunya belum mengaplikasikan sistem Just In Time dalam prosesnya.
2.
Bahan yang ditarik atau didatangkan, sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Persedian bahan dipersiapkan dan disimpan dalam gudang perusahaan sebelum persedian bahan digunakan sebagai input dalam proses produksi
3.
 Tidak terdapat persediaan bahan baku di gudang.

Terdapat persediaan bahan baku digudang.

4.
Persediannya : lebih hemat, dan ini bisa berdampak kegagalan pada pelaksanaan proses produksi, caranya menjalin kerja sama yang baik dengan banyak bidang. 
Persediannya :  kurang hemat, karena : persedian bahan tidak diproses, misalnya disebabkan oleh mesin, peralatan, pekerja, yang tidak bekerja, yang berdampak bahan persedian yang boros.
5.
Menggunakan kerja sama atau kontrak jangka panjang, dan  menggunakan sedikit pemasok bahan baku, karena : kalau, menggunakan banyak pemasok bahan baku akan menimbulkan kesulitan operasional. 
Bisa memilih dan menggunakan kerja sama atau kontrak jangka pendek atau  jangka panjang. 


Contoh perusahan atau usaha yang menerapkan pull system, adalah :
Pada perusahan mobil, yang memasok lampu, pada saat dibutuhkan.
Usaha pembuatan tahu, yang memasok jumlah bahan yang dibutuhkan pada saat akan dibuat.
Contoh perusahan atau usaha yang menerapkan push system, adalah :
Perusahan sepeda family anak – anak, yang memiliki semua persedian bahan untuk pembuatannya, yang disimpan di gudang, dan untuk  pembuatan selanjutnya.
Usaha pembuatan batu bata, yang memiliki semua persedian bahan yang perlukan, dalam jumlah yang banyak.


5.      Apa yang dimaksud dengan konsep pemberdayaan karyawan dalam hubungannya dengan Just-in-time.
Jawabannya :
Yang dimaksud dengan konsep pemberdayaan karyawan dalam hubungannya dengan just in time (tepat waktu), adalah : pemberian motivasi kerja yang tepat bagi para karyawan perusahaan yang membantu menaikkan tingkat produktivitas karyawan dengan cara peningkatan yang berkesinambungan, yang pada akhirnya akan menaikkan tingkat produktivitas perusahaan, dan ini dilakukan karena perusahaan menerapkan system just in time, yang menjadikan kegiatan terjadwal sangat padat, maka kelengahan para karyawan akan mengakibatkan kemunduran atau penundaan proses dan hal ini akan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya keterlambatan sebagian besar kegiatan perusahaan, oleh karena itu diperlukan pemberdayaan karyawan.


Daftar Pustaka :
Achyari, Agus. 2014.  `Manajemen Operasi `. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar