Sabtu, 02 April 2016

Tugas Ketiga (3) Tutorial Online Pengantar Ekonomi Makro (ESPA4110).




        Soalnya :

  1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERANGKAT KEBIJAKAN FISKAL DISKRESIONER?



Jawabannya :


Kebijakan fiskal diskresioner adalah : kebijakan fiskal yang digunakan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang sedang dihadapi dan langkah-langkah pemerintah untuk mengubah pengeluaran, pemungutan pajak dengan tujuan untuk:  1. Mengurangi gerak naik turun tingkat kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu, 2. Menciptakan suatu tingkat kegiatan ekonomi yang mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja yang tinggi, tidak mengalami masalah inflasi, dan selalu mengalami pertumbuhan yang memuaskan.
Kebijakan fiskal diskresioner : Kebijakan fiskal yang digunakan masalah makro ekonomi seperti: Pengganguran, inflasi, atau tingkat pertumbuhan yang lambat.


Kebijakan diskresioner dibedakan dalam tiga bentuk sekaligus alat untuk menjalankan kebijakan diskresioner  :

1. Membuat perubahan-perubahan keatas pengeluarannnya
2. Membuat perubahan-perubahan ke atas pajak yang dipungutnya.
3. Secara serentak membuat perubahan dalam pengeluaran pemerintah dan sistem pemungutan pajak.

Secara umum kebijakan fiskal diskresioner digolongkan dalam dua bentuk :

1. Dilakukan ketika perekonomian menghadapi masalah pengangguran.

2. Dilakukan pada ketika masalah inflasi dihadapi atau perekonomian mencapai kesempatan kerja penuh dan tingkat pengangguran sangat rendah.




  1. JELASKAN 3 STABILISATOR UTAMA KEBIJAKAN FISKAL OYOMATIK.


            Jawabannya :


Kebijakan fiskal stabilisator otomatis adalah :  pos pendapatan dan belanja dalam anggaran belanja pemerintah federal yang berubah secara otomatis dengan mengikatnya ataupun menurunnya kondisi perekonomiannya.
Kebijakan Fiskal Stabilisator Otomatis adalah : fitur-fitur belanja atau pengeluaran pemerintah yang bertujuan untuk meminimalkan perubahan pendapatan. Stabilisator otomatis  diatur oleh perubahan dalam kebijakan pembelian pemerintah.

Kebijakan stabilisator otomatis adalah: sebuah kebijakan anggaran yang secara otomatis berubah untuk menstabilkan fluktuasi dalam GDP. Stabilisator otomatis langsung merespon tanpa badan resmi atau pemerintah yang harus mengambil tindakan terlebih dahulu. Stabilisator otomatis begitu terbatas serta fokus pada pengelolaan permintaan agregat suatu negara. Stabilisator otomatis, sifatnya, seperti besaran pajak dan lembaga pelayanan sosial, ada sebelum fluktuasi ekonomi. stabilizer otomatis untuk setiap masalah ekonomi

Kebijakan fiskal stabilisator otomatis di negara-negara maju, memiliki peralatan stabilisator otomatis. Peralatan stabilisator otomatis adalah pajak dan pengeluaran yang dikategorikan dalam transfer payment.



3  Stabilisator Utama Kebijakan Fiskal Stabilisator Otomatis :

               

1.    Pajak


2.    Pengeluaran pemerintah
Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan jasa relatif stabil terhadap pendapatan nasional yang berubah-ubah. Sebagian besar pengeluaran pemerintah sudah disetujui oleh peraturan sebelumnya sehingga sebagian kecil yang dapat diupah. Jadi makin besar peran pengeluaran dalam perekonomian yang stabil akan memperkecil ketidakstabilan pembelajaran dari pendapatan nasional 

3.    Pembayaran transfer pemerintah
Pembayaran transfer pemerintah cendrung menjadikan pendapatan disposabel stabil sehingga pengeluaran untuk konsumsi juga menjadi stabil sehingga fluktuasi pendapatan nasional dapat dihadapi.


3. APA YANG MENYEBABKAN TIDAK MERATANYA SEBARAN DISTRIBUSI PENDAPATAN?

           Jawabannya :


Distribusi pendapatan adalah : bagaimana tingkat penyebaran pendapatan disuatu wilayah atau daerah. Distribusi pendapatan nasional adalah : mencerminkan merata atau timpangnya pembagian hasil suatu negara dikalangan penduduknya (Dumairy, 1999).
Ukuran pokok distribusi pendapatan yaitu : 1. Ukuran distribusi pendapatan yaitu : besar atau kecilnya bagian pendapatan yang diterima masing-masing orang biasanya menggunakan metode Kurva Lorenz dan Koefisien Gini, 2. Distribusi fungsional atau distribusi kepemilikan faktor-faktor produksi, yang indikatornya fokus pada bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing faktor produksi (Todaro dan Smith, 2004).
Permasalahan ekonomi yang umum dalam ekonomi adalah kemiskinan, pengangguran dan penyediaan kesempatan kerja, serta inflasi dan lain-lainnya.  Ada banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya kemiskinan, salah satunya adalah tidak meratanya distribusi pendapatan.
Ketidak merataan distribusi pendapatan disebabkan berbagai hal, salah satunya dapat disebabkan oleh sistem ekonomi yang dianut oleh suatu wilayah, atau negara. Suatu negara yang menganut sistem kapitalis murni, berkemungkinan besar akan mengalami ketimpangan pendapatan. Karena sifat atau ciri sistem ekonomi kapitalis adalah mengakui adanya private goods. Setiap orang berhak memiliki sebagai milik pribadi,  jika negara tersebut memiliki kemampuan untuk mendapatkannya atau memperolehnya. Ini yang  menyebabkan ketimpangan atau tidak meratanya distribusi pendapatan. Bila seseorang memiliki kapital banyak, maka ia dapat membuka usaha, sehingga ia akan bisa memiliki akumulasi modal. Sementara orang-orang yang pada awalnya tidak memiliki kapital, tetap tidak bisa memiliki kapital. 

Menurut Irma Adelma dan Cynthia Taft Morris (dalam Lincolin Arsyad, 1997) ada 8 hal yang menyebabkan ketimpangan distribusi di negara yang sedang berkembang:
  



1.      Pertumbuhan penduduk yang tinggi yang mengakibatkan menurunnya pendapatan per kapita
2.      Inflasi dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secara proporsional dengan pertambahan produksi barang-barang
3.      Ketidak merataan pembangunan antar daerah
4.      Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal, sehingga persentase pendapatan modal kerja tambahan besar dibandingkan persentase pendapatan yang berasal dari kerja, sehingga pengangguran bertambah
5.      Rendahnya mobilitas sosial
6.      Pelaksanaan kebijakan industri substitusi impor yang mengakibatkan kenaikan harga-harga barang hasil industri untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis
7.      Memburuknya nilai tukar bagi NSB dalam perdagangan dengan Negara- Negara maju, sebagi akibat ketidak elastisan permintaan Negara-negara maju terhadap barang-barang ekspor NSB
8.      Hancurnya industri kerajinan rakyat seperti pertukangan, industri rumah tangga, dan lain-lain

Michael P. Todaro dalam bukunya Pembangunan Ekonomi menjelaskan bahwa pembangunan dalam perspektif luas dapat dipandang sebagai suatu proses multi dimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas : struktur sosial, sikap masyarakat dan institusi nasional,  tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan  pendapatan serta penuntasan kemiskinan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar